Kamis, 10 Mei 2012

Kenali Hemofilia


Penderita hemofilia adalah orang yang mengalami gangguan pembekuan darah karena tidak memiliki cukup faktor pembekuan tertentu. Akibatnya, perdarahan berlangsung lebih lama dibandingkan orang normal.

Faktor pembekuan darah sendiri adalah protein dalam darah yang mengontrol pendarahan. Normalnya ketika pembuluh darah terluka, dinding pembuluh darah akan menciut lalu keping darah akan menutup luka pada pembuluh. Pada saat bersamaan, faktor pembeku darah akan bekerja membuat semacam jaring yang membentuk anyaman dan menutup luka hingga tidak terjadi pendarahan. Tapi tidak demikian pada penderita hemofilia.

Umumnya ada tiga jenis hemofilia, yakni:
- Hemofilia A = kekurangan faktor pembekuan VIII

- Hemofilia B = kekurangan faktor pembekuan IX

- Hemofilia C = kekurangan faktor pembekuan XI

"Di dalam tubuh terdapat 13 faktor pembeku darah. Ada faktor satu, dua, tiga, hingga 13. Hemofilia adalah yang kekurangan faktor delapan dan sembilan, misalnya," kata Prof dr DR Moeslichan Mz SpA(K) selaku pengarah Yayasan Pemerhati Hemofilia Indonesia di Conference Room MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta, Selasa (17/4/2012).

Penderita hemofilia rentan mengalami pendarahan, bahkan untuk luka kecil atau saat gigi susu jatuh. Tak hanya pendarahan luar, gerakan tubuh berlebih akan menyebabkan pendarahan dalam, terutama pada bagian sendi. Bahkan, bisa saja terjadi pendarahan dalam tanpa sebab apa pun.

Sebanyak 70 persen, hemofilia disebabkan oleh faktor genetik. Sebanyak 30 persen hemofilia terjadi secara spontan.

"Pada umumnya hemofilia dikarenakan faktor genetik. Seseorang dapat dideteksi mengidap hemofilia sejak ada dalam rahim ibunya dan ini tidak bisa dicegah. Sisanya banyak yang terjadi secara spontan. Saat kecil tidak terdeteksi ada penyakit ini, tidak ada sejarah dalam keluarga juga yang mengalami hemofilia. Tapi saat dewasa, dia mengidap hemofilia. Radiasi dan polusi adalah yang "didakwa" menjadi penyebabnya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar